Serda Etika dan Letda Nia, Wanita Udara Hebat Andalan TNI AU

Serka Etikasari salah satu prajurit andalan TNI AU.
MALANGRAYANEWS | MALANG - Di Lanud Abd Saleh, baru ada dua anggota Wara (Wanita Udara) yang bergabung dalam Pasukan Garuda. Selain Etikasari, tercatat Letda Nia Juniati berangkat tahun 2015, Sabtu (24/07/2021).
"Saya waktu bergabung dalam Pasukan Garuda menjadi Satgas MCOU XXX-G/UNIFIL,” kata Etika.
Satgas MCOU XXX-G/UNIFIL tidak hanya dari Indonesia. Tapi gabungan dari 34 negara. Dari sekian banyaknya personel yang bertugas, dia satu-satunya wanita. Etika baru tahu satu-satunya wanita di satgas tersebut ketika sampai di Markas Unifil di Lebanon.
Namun demikian wanita asal Kediri ini mampu menjalankan tugasnya secara profesional. Apalagi semua pasukan yang tergabung dalam Satgas MCOU XXX-G/UNIFIL saling mendukung. Juga profesional dalam menjalankan tugas.
Wanita yang masuk TNI AU tahun 2012 ini mengaku awal bertugas di Lebanon setelah mendapatkan panggilan dari Mabes TNI AU. Saat itu dia harus mengikuti serangkaian seleksi, dengan puluhan anggota TNI AU lainnya. Hingga akhirnya berhasil lolos seleksi.
Di UNIFIL, Etika menjalankan tugas outreach bersama 30 anggota satgas lain dari Italia, Indonesia, Lebanon, Korea Selatan dan lainnya. Outreach dikatakan Etika yakni menjangkau kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki hambatan mengakses informasi, dan membangun persepsi publik positif terkait keberdaan UNIFIL.
Tugas yang dilakukan di antaranya melakukan pendampingingan dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan, maupun bidang pertanian. Untuk bidang pendidikan, Etika dan rekan-rekannya mendatangi sekolah-sekolah. Dia mengajar siswa untuk sosialisasi keberadaan UNIFIL maupun tugas dan kegiatan yang dilakukan. Tak jarang mengajak para siswa bermain game dan menonton video atau film.
Ia tak kesulitan saat mengajar para siswa di Naquora. Karena memiliki pengalaman mengajar program mobil pintar Lanud Abd Saleh. Saat mengajar, wanita berjilbab ini selalu didampingi penerjemah.
“Selain mensosialisasikan UNIFIL, mengajari siswa tentang internet. Kami juga menekankan imbauan kepada siswa selalu berhati-hati dengan ranjau. Karena di sana saat itu masih banyak tertanam ranjau,” ungkap wanita 34 tahun ini.
Selain mengajar, Etika juga beberapa kali ikut kegiatan UNIFIL di wilayah perbatasan. Dia bertugas sebagai fotografer, mengabadikan kegiatan anggota Satgas MCOU XXX-G/UNIFIL lainnya. Urusan jepret menjepret, Etika sudah punya bekal. Yakni pengalaman dinas di Seksi Penerangan Lanud Abd Saleh.
“Bedanya kalau di Penerangan, kami mengabadikan kegiatan dengan aman. Nah yang ini di wilayah perbatasan. Jadi sempat was-was juga," katanya.
Dia bersyukur bisa menjalankan tugas dengan aman.
Hasil jepretan Etika di medan tugas pernah diapresiasi. Sebab masuk dalam Three Folder Poster UNIFIL.
“Three Folder Poster itu sejenis poster, berisi tentang kegiatan UNIFIL dan imbauan-imbauan,” katanya.
Wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel hanya dibatasi kawat berduri. Kondisi jalan rusak. Masing-masing anggota yang bertugas di wilayah perbatasan ini siap menembak jika mengetahui ada orang yang menerobos kawat berduri itu.
“Bukan hanya di perbatasan saja saya was-was. Saat kami berada di wilaya Naqouru, juga selalu siaga. Karena saat itu isu ISIS masih marak,” tambahnya.
Bahkan, Etika mengaku beberapa kali mendengar suara baku tembak.
"Kami tidak tahu siapa yang baku tembak. Saat mendengar baku tembak, kami harus waspada," tutur Etika.
Meskipun jauh dari rumah, namun ia tak pernah kesulitan berkomunikasi. Dia tetap lancar saling berkabar dengan keluarganya. Tak hanya menelpon, tapi juga video call.
“Kalau komunikasi dengan keluarga tetap lancar. karena ada aplikasi gratis, sehingga bisa digunakan menelepon maupun video call,” urainya.
Etika kini masih berdinas di Seksi Penerangan Lanud Abd Saleh. Kegiatannya tidak sekadar menjadi fotografer beragam kegiatan di tempat dinasnya, kerap menjadi tour guide mengenalkan TNI AU dan Wara serta Lanud Abd Saleh kepada para siswa yang melakukan kunjungan.
Bahkan di massa pandemi Covid-19, kegiatan mengenalkan profesi itu tetap dijalankan.
“Kalau dulu siswa datang ke Lanud Abd Saleh, kemudian kami ajak berkeliling. Sekarang pengenalannya melalui vidcon," tandasnya.
Editor :Puspita