Satgas Covid-19 Bersinergi dengan Muspika Wujudkan Rumah Isolasi Mandiri di Kecamatan Tajinan

MALANGRAYANEWS | MALANG - Bertempat di SDN 2 Tajinan, Ketua satgas covid Kecamatan Tajinan bersama camat dengan muspika, puskesmas, korwil pendidikan, kades 12 desa di Kecamatan Tajinan bersinergi untuk mewujudkan rumah isolasi mandiri untuk 12 desa di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Selasa (13/07/2021).
Beberapa hari ini di Kabupaten Malang khususnya Kecamatan Tajinan semakin banyak jumlah yang positif terjangkit covid-19, diprakasai oleh Ibu Sri Pawening bersinergi dengan muspika dan kepala desa saling bahu- membahu mematahkan mata rantai penyebaran virus covid-19 khususnya di Kecamatan Tajinan.
Mulai dari penyemprotan, sosialisasi ke warga melalui banner, sekaligus terjun langsung dengan keliling 12 desa menggunakan mobil dan pengeras suara dengan himbauan agar selalu mentaati protokol kesehatan dan program pemerintah yaitu PPKM.
Hal ini guna menindak lanjuti intruksi dari Bupati Malang Drs H. M. Sanusi, dimana setiap kecamatan di Kab Malang harus mempunyai rumah isolasi mandiri sebagai langkah percepatan penanganan kasus covid-19.
12 desa yang berada di Kecamatan Tajinan sudah mempunyai rumah isolasi di tambah Rumah isolasi TK yang terletak di Kecamatan Tajinan dengan fasilitas APD, tangki sprey, hand senitizer, juga masker untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19.
Sri Pawening mengatakan, sarana prasarana di rumah isolasi Covid-19 ini sudah siap operasional, dan memiliki kapasitas beberapa kamar. Peruntukannya diutamakan bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala atau sehat. Secara teknis, pasien yang hasil swabnya keluar dan dinyatakan positif akan dijemput oleh petugas, dan menjalani isolasi selama 10 hari.
"Kalau sudah 10 hari selesai dan mereka sehat, boleh pulang sudah dinyatakan sembuh. Sesuai aturan yang baru begitu, nanti ketika keluar akan diberikan surat pernyataan bahwa yang bersangkutan sembuh," kata Sri Pawening.
Lebih lanjut Sri Pawening mengatakan bahwa rumah isolasi Covid-19 ini penting, karena berdasarkan evaluasi pasien tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di rumah, justru menularkan ke orang-orang terdekat. Oleh karena itu, rumah isolasi ini dihadirkan untuk menekan penularan. Jika nanti sudah dibuka, pihaknya menegaskan tidak ada lagi pasien konfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Kasusnya itu sudah ada, di Kabupaten Malang misalnya, justru menularkan ke orang-orang terdekat. Nah yang seperti itu tidak perlu terjadi lagi. Jadi yang tanpa gejala di rumah isolasi, yang di RSUD bisa fokus menangani yang memiliki gejala sedang dan berat. Sehingga angka kematian Covid-19 juga bisa kita minimalisir", jelasnya.
Editor :Puspita