Pemerintah Desa Jatirejoyoso Jawab Kebutuhan Pemulihan di Sektor Pengembangan Wisata

Konsep wisata edukasi tanaman refugia
MALANGRAYANEWS | MALANG -Menjawab kebutuhan pemulihan pertumbuhan ekonomi pemerintah Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dalam pengembangan sektor wisata.
Kepala Desa Jatirejoyoso Didit Mulyo menyebut konsep wisata pertanian juga sedang dikembangkan untuk kalangan anak muda di masa sekarang. Yakni Konsep wisata Edukasi tanaman Refugia sebagai tanaman hidup musuh alami hama wereng batang coklat (WBC).
“Pemerintah desa dalam hal ini sangat penting dalam mendukung dan menjalankan program dan kegiatan pengembangan desa wisata, termasuk memberikan modal. Kami berinovasi dan bekerjasama dengan kelompoktani Sumber Rejeki yang diketuai M. Fatkan untuk menjadikannya berkelanjutan menjadi Desa Wisata Pertanian Dawuhan,” ujar Didit Mulyo, Senin (26/07/2021).
Dengan terus mendapatkan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Jatirejoyoso, petani dan kelompok tani akan terus meningkatkan produktivitas budidaya pertanian serta tetap menjaga kelestarian dan kelanjutan lahan pertanian melalui pertemuan rutin kelompok yang diadakan.
Memasuki awal tahun 2021 ini Poktan dan Pokdarwis sudah dapat mengembangkan sarana pendukung Desa Wisata Pertanian ini seraya tetap menjaga kelestarian dan potensi pertanian.
Beberapa wujud perhatian salah satunya adalah dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan dimanfaatkan umtuk membuat kolam anak-anak.
Selain itu melalui Penyuluh Pertanian dikembangkan juga Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot) yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM) berikut adanya pemeliharan jalan usaha tani dan gazebo yang ada di sepanjang lahan pertanian.
“Dengan adanya desa wisata di dusun Dawuhan ini, maka masih banyak hal yang harus disempurnakan dan dibenahi. Adanya inovasi dari lembaga atau mitra kerja yang mendukung maka akan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengenal dunia pertanian,” kata Didit.
Diharapkan pengembangan Desa Wisata ini dapat memberikan manfaat berupa pemberdayan masyarakat, membuka dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga masyarakat desa sekaligus memunculkan usaha baru di sekitar wisata.
Serta meningkatkan pendapatan melalui program-program desa yang dikembangkan maka pendapatan di luar usaha bertani bagi petani itu sendiri meningkat dan masyarakat sekitar dengan membuka kios/warung dan diharapkan nenumbuhkan kreativitas bagi masyarakat dan membuka wawasan baru.
Disingung mengenai kerjasama dengan pihak ketiga, ia menyebut belum ada bentuk investasi yang masuk. Namun ia tak menampik, untuk meningkatkan percepatan pengelolaan wisata dibutuhkan dukungan investor.
Ia berharap destinasi ini dapat segera dibuka secara resmi tahun 2021 ini. Namun masih butuh dukungan pembangunan infrastruktur lokasi wisata dari DPMD dan dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) maupun perbaikan askes jalan menuju lokasi wisata dari Dinas Pu Bina Marga
“Peran serta generasi muda yang ada di desa juga sangat dibutuhkan baik dalam mengembangkan pertanian didesa nya secara umum tanpa meninggalkan dan menggunakan teknologi bagi kemajuan Desa Wisata ini," pungkasnya.