Isu Eskploitasi Ekonomi Anak dalam Dunia Pendidikan

AKUAT SUPRIYANTO, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Bandung.
Dalam sejarah Indonesia, mungkin ini baru kali pertama, praktek pendidikan yang bersumber dari sebuah konsep yang dikembangkan secara lokal dan internasional dihadapkan pada kemungkinan kriminalisasi.
Praktik-praktik pengembangan kecakapan hidup yang berintikan pada pemahaman dunia kerja, keterampilan praktis untuk ‘survival’ dalam kehidupan, manajemen pengembangan diri, dan keterampilan sosial, dihadapkan pada tudingan bahwa telah terjasi “penghisapan” kepada anak didik.
Dalam pengakuan kepada polisi, belasan alumni tersebut mengaku diwajibkan berjualan kripik dan mengerjakan berbagai aktivitas lain tanpa digaji saat menjalani masa pendidikan. Anehnya, peristiwa yang dituduhkannya itu terjadi belasan tahun yang lalu.
Respons sigap kepolisian yang telah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di lokasi SMA tersebut, Agustus lalu, di satu sisi perlu diapresiasi. Tetapi, di sisi lain, aparat penegak hukum tampaknya juga perlu berhati-hatian karena ujung dari kasus hukum ini dapat berdampak luas bagi dunia pendidikan di tanah air.
Akhir dari kasus ini akan menjadi preseden hukum bagi sekolah, pesantren, dan wahana pendidikan lain yang mengedepankan konsep pendidikan life skills. Ada sebanyak 27 ribu pesantren di Indonesia, sebanyak 4.500 di antaranya berada di Jawa Timur.
Sebagian besar pesantren, dinyatakan dalam kurikulum resmi maupun tidak, mengedepankan konsep pendidikan life skills, di mana santri bukan saja difasilitasi untuk menjadi ahli agama tetapi juga menguasai “ilmu hidup”.
Adalah hal yang biasa di pesantren ketika para santri mendapatkan giliran membersihkan toilet, ikut menjaga toko Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren), memelihara ikan di kolam yang ada di area pondok, atau membantu urusan sehari-hari Kiai.
Kecakapan mengerjakan hal-hal tersebut bukan dipandang sebagai eksploitasi ekonomi tetapi sebagai bekal hidup santri kelak jika harus boyong dan kembali kepada masyarakat. Selain itu, berbagai tugas dikerjakan santri dipandang sebagai sarana untuk mendapat berkah dari Kiai.
Read more info "Isu Eskploitasi Ekonomi Anak dalam Dunia Pendidikan " on the next page :
Editor :Puspita