"Bersikap Adil Kepada SPI" Oleh Fajar Shodiq

Fajar Shodiq, (Istimewa).
Biarlah persoalan tuduhan kekerasan seksual oleh JE diselesaikan di meja pengadilan tanpa harus didomplengi kepentingan pihak-pihak lain, apalagi pihak yang memiliki persinggungan dengan kepentingan bisnis untuk mengambil alih pengelolaan sekolah.
Munculnya tuntutan dari LSM perlindungan anak agar dilakukan pergantian manajemen atau pengelola sekolah seharusnya patut dicermati oleh kalangan media. Tuntutan tersebut dapat dibaca sebagai agenda tersembunyi yang tak seharusnya mendompleng kasus dugaan pelecehan seksual.
Isu pergantian manajemen sekolah sesungguhnya merupakan domain internal yayasan pengelola SPI, bukan domain LSM perlindungan anak, juga bukan domain pengusaha nasional yang memiliki mandat mengurusi kebudayaan dan kesejahteraan rakyat di organisasinya.
Publik dan media harus sadar bahwa dalam kasus SPI, mereka tak selayaknya menari mengikuti gendang yang ditabuh pihak-pihak berkedok netral namun sesungguhnya memainkan sandiwara sesuai arahan kekuatan-kekuatan lain yang bernafsu mengambil alih pengelolaan sekolah.
Biarkanlah hakim memutuskan dengan jernih tuduhan yang dialamatkan kepada JE. Semua pihak harus menghormati proses hukum tanpa perlu pamer otot dengan menekan pengadilan. Sejauh ini, tak pernah ada tuntutan hukum untuk SMA SPI, sehingga sekolah tersebut bukan merupakan subyek yang layak “dihakimi” sebagai pesakitan.
Narasi bahwa SMA SPI bersalah yang disertai tuntutan pengambilalihan manajemen sekolah, patut diduga sebagai manuver dari pihak-pihak yang ingin mengegolkan kepentingannya dengan mengorbankan masa depan para siswa.
Read more info ""Bersikap Adil Kepada SPI" Oleh Fajar Shodiq" on the next page :
Editor :Puspita