Penggiat Perfilman Nasional Asal Batu Gelar Workshop Sinematografi, Pemkot Batu Berikan Dukungan

Kabid Diskominfo Pemkot Batu, Narasumber Workshop, Penggiat Film dan para peserta bersama jurnalis saat sesi foto bersama.
"Ciptakan ide dan tulis dengan benar, rencanakan produksi, shooting, editing, dan perkiraan waktu. Selain itu, tahap produksi film mulai dari pra produksi seperti riset, penulisan naskah, perencanaan produksi, shooting, editing, distribusi, eksebisi yang kemudian bisa di aplikasikan seperti contohnya festival film," uacpnya.
Jika semua sudah dilakukan, lanjut Amalia, maka selanjutnya ide cerita dapat ditentukan dimanapun, karena sutradara mempunyai pengetahuan tentang semua hal.
"Ya, selain itu jika suka mennonton fim itu juga bisa menjadikan sebuah regerensi untuk mendapatkan ide yang imajinatif, lalu kemudian harus sering berdiskusi," tukas dia.
Wanita asal Padang ini tak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Kota Batu, yang mana telah memfasilitasi tempat dimana diselenggarakannya workshop tersebut.
"Terimakasih kepada Pemerintah Kota Batu, melalui Dinas Informasi dan Komunikasi yang mana telah menyediakan tempat untuk penyelenggaraan workshop ini, hingga sukses dan lancar," tuturnya.
Sementara itu, Andri Wijaya selaku Kabid Diskominfo Peemkot Batu juga menyampaikan, Workshop yang digelar sangat bermanfaat bagi teman-teman komunitas perfilman, khususnya yang ada di Kota Batu dan juga bagi temen-temen dari TV Desa.
"Dengan adanya workshop ini dapat melecut mereka sehingga paling tidak mereka bisa upgrade tentang kemampuan dalam pembuatan film, dengan kegiatan ini juga sangat penting bagi kita untuk membuat jejaring baru dan menambah pengalaman di bidang sinematografi," ungkap Andri.
Founder TV Desa ini lebih lanjut mengungkapkan, jika para peserta Workshop sudah menguasai teknik pembuatan film, maka bisa dipastikan untuk melangkah ke arah broadcasting itu akan lebih baik dari segi kualitas.
"Akhirnya gaya-gaya TV kita gak monoton seperti tahun 70 an, tapi sudah bisa kekinian. Artinya bisa lebih sinematis. Seperti beberapa waktu yang lalu saat saya mengadakan festival TV Desa dan kompetisi film pendek, ternyata cukup banyak anak-anak muda yang berantusias, bahkan karya-karya yang dihasilkan oleh mereka juga lumayan bagus," bebernya.
Untuk ke depannya, pihaknya selalu mensupport kegiatan-kegiatan serupa, baik dalam hal kebutuhan tempat maupun sarana dan prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya.
"Ya, karena kita sudah bekerja sama, nantinya kita bakal membantu itu termasuk proses syuting film di Kota Batu, agar supaya Kota Batu lebih di kenal di kancah perfilman baik nasional maupun internasional," tuturnya.
Terpisah, Irfan Hadi Putra salah seorang youtuber kenamaan di Kota Batu mengaku sangat mendukung, sekaligus mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Workshop Sinematografi tersebut.
"Terus terang kegiatan ini positif dan sangat bermanfaat sekali, saya sebagai youtuber merasa bertambah wawasan setelah mengikuti workshop ini, semoga workshop ini dapat terus berlanjut dan sering diadakan agar supaya teman-teman paham apa itu yang dimaksud dengan sinematografi," tandas Irfan yang juga jurnalis senior Kota Batu ini.
Setelah penyampaian materi oleh narasumber telah usai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Alhasil, banyak peserta workshop yang sangat antusias untuk bertanya dengan jumlah pendaftar kurang lebih puluhan peserta.
Tak hanya dari Kota Batu saja, mereka juga berasal dari Surabaya, Gresik, Malang, Mojokerto yang juga berbagai latar belakang instansi dan profesi mulai dari pelajar, mahasiswa, freelance videografer dan lain sebagainya.
Semua pertanyaan tentunya dibahas tuntas oleh narasumber. Sebelum berakhir, moderator juga menyampaikan kesimpulan dari hasil workshop tersebut.
Read more info "Penggiat Perfilman Nasional Asal Batu Gelar Workshop Sinematografi, Pemkot Batu Berikan Dukungan" on the next page :
Editor :Puspita
Source : BACAMALANG