Peringatan Hakordia 2022, Kejari Batu Bersama Pemkot Batu Gelar Seni Macopat

Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022, Kejaksaan Negeri Kota Batu telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan
MALANGRAYANEWS | BATU - Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022, Kejaksaan Negeri Kota Batu telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan dengan dasar Surat Edaran dari Kejati Jawa Timur yaitu:
1. Melakukan Vidio conference yang diadakan oleh Komisi Pemberantan Korupsi yang diikuti oleh semua Kejaaksaan Tinggi Dan Kejaksaan Negeri di Indonesia dan stakeholder lainnya, dalam rangka Acara Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022 dengan tema ”Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi”.
2. Melakukan Sosialisasi dan Edukasi tentang penguatan budaya anti korupsi dengan cara :
a. Pembagian Stiker di Alun-Alun Kota Batu terhadap seluruh masyarakat terutama terhadap para siswa di Kota Batu, supaya menjauhi tindakan korupsi secara dini.
b. Focus Discussion Group (FGD) dan
c. Kegiatan seminar terkait dengan upaya memerangi dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dengan melibatkan peran serta masyarakat.
3. Nembang Macopat 96 jam Nostop untuk Rekor MURI.
Dalam rangkaian Hari Anti Korupsi sedunia (Hakordia) tahun 2022 Kejaksaan Negeri Batu yang punya program praja satu( program jaksa sahabat Kota Batu) yakni jaksa peduli seni dan budaya kembali berkalaborasi dengan Pemkot Batu yakni Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta Penggiat Macopat Kota Batu akan melaksanakan Nembang Macopat yang berdurasi 96 Jam Nonstop untuk meraih rekor MURI, Jumat (09/12/2022).
Bahwa yang dimaksud Macopat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macopat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu. Sesuai pakem itu, dikenal 11 tembang macapat yakni maskumambang, mijil, sinom, kinanthi, asmaradana, gambuh, dhandanggula, durma, pangkur, megatruh, dan pucung. Kesebelas tembang macapat itu menggambarkan perjalanan kehidupan manusia.
Hasil penelitian membuktikan bahwa tembang macapat dari awal keberadaannya, abad XIV Masehi, hingga kini dimanfaatkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain, sebagai hiburan, estetika, pendidikan, pementasan tradisional, sarana surat-menyurat, senandung teman bekerja, mantra penolak bala, upacara temu.
Read more info "Peringatan Hakordia 2022, Kejari Batu Bersama Pemkot Batu Gelar Seni Macopat" on the next page :
Editor :Puspita