Inilah Beberapa Fakta Viralnya Modin Meninggal Saat Menikahkan di Desa Baturetno

Supriyadi, orang tua mempelai pria.
MALANGRAYANEWS | MALANG - Viralnya modin meninggal di Dusun Benel, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, mendapat tanggapan dari keluarga pengantin pria dengan nenceritakan kronologisnya.
Fakta pertama modin yang diketahui bernama Supaat (55) warga Dusun Benel, Rt.03, Rw.01, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari tersebut merupakan keluarga dari pihak pengantin perempuan.
“Kebetulan keluarga calon pengantin perempuan ada yang jadi modin. Jadi yang menikahkan modin itu,” ucap Supriyadi, orang tua mempelai pria, saat dikonfirmasi, Senin (31/01/2022).
Supriyadi menjelaskan fakta kedua, awalnya prosesi ijab kabul berjalan lancar seperti pada umumnya.
Fakta ketiga, modin tersebut sempat bertanya apakah pelaksanaan ijab kabul tersebut bisa dimulai, dan kesiapan mahar pengantin laki-laki.
“Saat ijab kabul anak saya, modin itu sempat bertanya ke anak saya apakah bisa ijab kabulnya. Anak saya bilang bisa, lalu tanya maharnya, anak saya jawab Rp200 ribu,” jelasnya.
Fakta keempat, setelah mengetahui besaran maharnya, lanjut Supriyadi, modin tersebut langsung mengajak bergurau.
Fakta kelima, modin bicara cedal. Itu terjadi tiba-tiba ketika berbicara nominal uang mahar suara modin tersendat-sendat dan bicaranya cedal tidak jelas.
“Tiba-tiba pak modin bilang uang Rp200 ribu itu tersendat-sendat, seperti pelat-pelat (cedal,red) gitu. Setelah itu pak modin bilang, perjaka kok kasih mahar Rp200 ribu (tapi masih dengan cedal),” jelas Supriyadi sambil menambahkan kondisi itu membuat panik para undangan.
Fakta ke enam, istrinya mengatakan Supaat (modin) memiliki riwayat darah tinggi, serta sempat makan masakan gulai dan sate kambing, hidangan dalam pernikahan tersebut.
“Saya panik waktu itu, lalu saya coba basuh mukanya pak modin, setelah itu malah nggeblak (roboh kebelakang). Kata istrinya itu punya darah tinggi, lalu sempat makan gule dan sate kambing. Setelah tahu tidak sadar itu, kami langsung bawa ke rumah sakit,” ulasnya.
Lebih lanjut, Supriyadi menjelaskan (sebagai fakta ke tujuh), ketika berada dalam rumah sakit, Supaat sempat mendapat pertolongan dari petugas rumah sakit, dan meninggal dunia sekitar pukul 13.00 siang tadi (Senin 31/1).
Fakta ke delapan Supriyadi menceritakan Supaat meninggal pada siang hari, tetapi pernikahan tetap berlangsung.
“Di rumah sakit itu sempat diinfus. Kami sampai rumah sakit itu jam 10 atau 11 gitu, lalu meninggalnya itu kira-kira jam 1-an siang. Tapi prosesi pernikahan tetap dilangsungkan,” pungkasnya.
Editor :Puspita