Yayasan Ujung Aspal Gelar Batu Informal Metting "Wayahe Wong Mbatu"

MALANGRAYANEWS | BATU - Batu Informal Meeting "Wayahe Wong Mbatu" Harapan baru masyarakat pada calon Walikota dan Wakil Walikota yang terpilih tahun 2024 ini digelar Yayasan Ujung Aspal Jawa Timur di Hall Meeting Anthunrium, Agro Kusuma Hotel Jalan Abdul Gani Atas, kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Rabu (8/5/2024).
Acara ini merupakan wujud kepedulian warga Batu untuk mewujudkan harapan wong mbatu kedepannya yang diwakili dari berbagai elemen masyarakat, seperti Kelompok Kerja Peningkatan Status Kotif Batu Menjadi Kota Batu (POKJA) yang dideklarasikan pada 7 September 1999, perwakilan dari dinas pemerintah, KNPI, LSM, dan tokoh masyarakat. Dalam diskusi tersebut mengharapkan sosok pemimpin Kota Batu kedepannya bisa memajukan dan membangun Kota Batu lebih baik, serta mampu menyejahterakan warga Kota Batu lebih sejahtera.
Dalam kesempatan ini Ketua Pelaksana Batu Informal Meeting, Jeremy Nata Pangestuh menjelaskan kegiatan ini Yayasan Ujung Aspal sebagai fasilator mempertemukan semua elemen masyarakat Kota Batu molai dari semua Organisasi Masyarakat, LSM, Perwakilan Dinas Pemerintah Kota Batu, dan Tokoh Masyarakat, untuk berdiskusi bersama guna mengapresiasikan harapan masyarakat seperti apa nantinya calon pemimpin yang diharapkan Wong Mbatu (orang Batu).
"Nah, Wong Mbatu itu sendiri bukan berorientasi pada calonnya putra daerah atau orang Batu itu sendiri, tapi momennya wong mbatu, arek - arek mbatu untuk bangkit memaksimalkan sumberdaya yang ada, berkerjasama dengan pemerintahan yang baik, serta birokrasi yang baik, didukung oleh Kalaburasi lintas generasi," ujar Jeremy.
Jeremy juga mengungkapkan bahwa Yayasan Ujung Aspal di tahun 2024 melakukan regenerasi lebih banyak melibatkan pemuda - pemuda di Kota Batu yang ingin berdedikasi.
"Tentu didukung dan berskema lintas generasi ini, memberikan ruang untuk kaum milenial yang ingin berkarya dan berdedikasi demi terwujudnya sistem pemerintahan yang baik di Kota Batu," bebernya.
Selanjutnya, kata Jeremy, ada beberapa metode yang digunakan untuk mengetahaui apa yang menjadi keluhan masyarakat melalui media sosial.
"Termasuk di Instagram saya sendiri, saya melakukan semacam mini survey demi melihat dan tau apa yang menjadi keluh kesah masyarakat. Nah, dari sini kita bisa ambil poin-poinya setiap keluhan masyarakat," jelasnya pada awak media.
Menurutnya, Kota Batu ini memang masih banyak yang harus diperbaiki dalam beberapa sektor.
"Meskipun di luar terlihat manis tetapi di dalam masih banyak PR. Mulai dari sarpras, vasum, optimasi pertanian, pariwisata termasuk tingkat pengangguran dan kemisikinan di Kota Batu itu PR nya, tetapi tidak hanya pemerintah saja elemen masyarakat dan masyarakat itu sendiri tentu mempunyai peran penting dalam kemajuan Kota Batu kedepannya," tuturnya.
Lalu ia juga berharap pada masyarakat supaya bersinergi demi memberikan informasi terbuka, karena dirasa melihat forum publik di Kota Batu ini belum ada.
"Menurut saya di Kota Batu, belum ada forum publik yang terbuka. Maka harapan kami dengan digelarnya forum ini, tentu masyarakat bisa bersinergi untuk memberikan informasi secara terbuka," tutupnya.
Editor :Puspita