Tasyakuran Peresmian Kantor Baru, Ketua Kadin Kota Batu: Turut Dongkrak Perekonomian Kota Batu

Ketua Kadin Kota Batu H. Endro Wahyu Wijoyono, S.Kom saat tengah diwawancarai awak media.
MALANGRAYANEWS | BATU - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Batu H. Endro Wahyu Wijoyono, S.Kom menyebut, bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Batu produknya tersandera masalah pemasaran.
Setidaknya, hal ini disampaikan Abah Endro sapaan akrabnya pada saat tasyakuran peresmian Kantor Kadin yang berlokasi di Jalan Kartini, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Jumat (23/12/2023).
"Kantor Kadin Kota Batu yang baru saja diresmikan ini, adalah tempat berkumpulnya para pengusaha kecil sampai pengusaha besar di Kota Batu. Karena Kadin ini merupakan mitra dari Pemerintah Daerah. Saya berharap, agar Pemkot Batu mendukung Kadin Kota Batu demi memberdayakan ribuan para pelaku UMKM, karena mereka masih tersandera dengan pemasaran produk unggulannya," kata Abah Endro.
Dengan memberdayakan para pelaku UMKM, otomatis juga mendongkrak perekonomian bagi kearifan lokal yang ada di Kota Batu.
"Ya, tentu saja nantinya dapat mendongkrak perekonomian karena perputaran uang dari Batu untuk Kota Batu. Misalnya saja rrestaurant, hotel dan tempat - tempat destinasi wisata ketika saling terkait dengan bersama - sama berkolaborasi untuk dapat mempromosikan semua produk - produk UMKM Kota Batu di tempat mereka. Jadi, secara otomatis para pelaku UMKM bakal lancar dalam menjalankan usahanya tanpa adanya kendala pemasaran," papar Abah Endro.
Dalam menjalankan pemasaran produk - produk UMKM, Pemerintah Daerah bisa melalui Peraturan Wali Kota (Perwali).
"Tapi ketika Pemerintah Daerah lebih nyaman memangku tangan dan abai terhadap para pelaku UMKM di Kota Batu, maka hal itu itu sangat disayangkan sekali. Karena terus terang saja, kekayaan alam yang ada di Kota Batu ini sangat melimpah sekali. Selain itu, kekayaannya budayanya juga sangat beragam, itu merupakan potensi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia pada umumnya, dan Kota Batu pada khususnya," urai Abah Endro.
Dirinya menyebutkan, bahwa potensi tersebut salah satunya adalah budaya produk unggulan yang mencakup makanan dan minuman, yang dibuat dalam sekala usaha mikro kecil dan menengah.
"Maka dari itu perlu didorong untuk peningkatan daya saing UMKM yang berbasis pada kearifan lokal itu sendiri yang ada di Kota Batu," tukas Abah Endro.
Kearifan lokal yang dimaksud, menurutnya sebagai upaya strategis dalam kehidupan masyarakat lokal guna mengatasi permasalahan perekonomian dalam kehidupan masyarakat.
"Kearifan lokal menjadi sebuah kekuatan budaya guna menghadapi tantangan di pasar global. Karena era globalisasi telah mendorong perekonomian global masuk seluruh penjuru dunia. Kekuatan daya saing produk UMKM dapat diupayakan melalui penguatan kembali budaya lokal mereka. Jadi, konkretnya nilai kearifan lokal dapat menjadi kekuatan dalam peningkatan daya saing produk UMKM menuju ekspor," ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Abah Endro, dimana salah satunya adalah soal pemasaran yang dinilai sebagian pengusaha sebagai permasalahan utama.
"Jika selama ini masih banyak pelaku usaha yang memasarkan barangnya secara tradisional, khususnya pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman, maka ini perlu adanya sebuah terobosan baru untuk para pelaku UMKM tersebut, agar memasarkan produknya," tukas Abah Endro.
Menurutnya, merupakan masalah besar bagi para pelaku UMKM, ketika tidak segera menggencarkan promosi dengan mengenalkan sebuah produk UMKM di Kota Batu, tentunya melalui campur tangan pemerintah daerah.
"Kami berharap kepada Pemerintah Kota Batu, untuk tanggap membantu dalam persoalan yang dikeluhkan oleh para pelaku UMKM yang ada di Kota Batu ini, dengan cara memasarkan produknya" harap Abah Endro.
Editor :Puspita