Heboh Pejabat Pukul Pejabat di Parkiran Kantor Bupati Malang, Kini Berakhir Damai
ilustrasi
MALANGRAYANEWS | MALANG - Aksi pejabat pukul pejabat di parkiran Kantor Bupati Malang jadi sorotan.
Hal tersebut heboh menjadi perbincangan ASN Pemkab Malang.
Sosok korban dan pelaku dalam kejadian pejabat pukul pejabat ini pun disorot.
Diketahui, korban merupakan seorang pria berinisial F, usia 50 tahun, dan Pelaku adalah S.
Hingga kini belum diketahui motif pejabat pukul pejabat tersebut, peristiwa terjadi ketika korban hendak masuk ke kantornya, Jumat (01/12/2023) pagi.
Kronologi kejadian berawal saat korban turun dari mobilnya yang diparkir di pelataran belakang kantor bupati yang ada di Kepanjen, korban diserang oleh pria sebayanya.
Korban yang tak menduganya, tak sempat menghindar sehingga pukulan tangan kosong pelaku diduga mengenai tubuhnya.
Namun, meski diperlakukan sekasar itu, korban tak melakukan jual beli pukulan karena diduga mengenal siapa pelakunya.
Sementara, Fi dikonfirmasi tidak membantah karena itu dianggap hanya salah paham biasa.
Bahkan, ia mengaku tak akan mempanjang urusannya terkait pejabat pukul pejabat.
"Saya nggak apa-apa (baik-baik saja). Itu hanya miskomunikasi saja," tuturnya.
Namun, hingga sehari kemudian, Sabtu (02/12), kejadian itu masih jadi pembicaraan di kalangan ASN Pemkab Malang, terutama terkait apa motifnya.
Sebab, pria itu dianggap punya nyali karena berani menyerang pejabat di kantornya di saat jam kerja sehingga seperti sengaja membikin malu korbannya.
Semula tak ada yang tahu siapa pria itu namun beberapa menit usai kejadiannya, diketahui kalau dia itu adalah suami Si yang juga pejabat.
Jabatan S sama dengan korban, yakni sama-sama jadi kepala bagian (kabag).
"Aneh, wong sesama pejabat kok sampai ada masalah seperti itu.
"Padahal, pintu kantor mereka itu bersebelahan karena sama-sama berada di lantai lima," ujar pegawai yang tak mau disebutkan namanya.
Menanggapi kasus itu, Nurcahyo, Plt Inspektorat mengatakan, itu sudah selesai dan tak usah dibesar-besarkan karena keduanya sudah berdamai.
"Kalau masalah utamanya, kami kurang paham. Namun, itu sudah selesai," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur LIRA, M Zuhdy Ahmadi, mengaku aneh dengan kejadian itu karena F dikenal cukup ramah.
"Kami berharap Inspektorat jangan setengah-setengah menyelesaikan masalah itu. Namun, itu harus dituntaskan, biar tak menyimpan bara api dan berdampak buruk pada kinerja antardinas," pungkas pria yang biasa dipanggil Didik tersebut.
Editor :Puspita