Atasi Permasalahan Sampah, Lurah Sisir Bentuk Tim Patroli dan Relawan Sekaligus Beri Insentif

Lurah Sisir M. Vyata Aria Pranaka, S.STP saat tengah memberikan edukasi dalam kegiatan acara pertemuan bersama warga masyarakat RW 11 terkait dengan sampah di Cafe Exotic.
Dengan ditutupnya TPA Tlekung, masih kata Lurah Sisir, para pengangkut sampah merasa tidak mendapatkan pekerjaan lagi. Tak ingin hal itu terjadi, pihak Kelurahan Sisir telah bersepakat bersama para ketua RT dan ketua RW bakal menaikkan uang iuran retribusi sampah.
"Nanti dari hasil retribusi sampah kita berikan kepada para pengangkut sampah, karena mereka sekaligus juga memilah sampah. Jadi kami tidak tinggal diam, tetap memikirkan nasib mereka dengan cara memberikan insentif juga kepada para relawan di TPS Patok Kelurahan Sisir ini," papar Vyata Aria Pranaka.
Pihaknya juga mengaku, juga bakal membuat TPS Darurat untuk mengantisipasi banyaknya sampah yang dihasilkan warga masyarakat Kelurahan Sisir dengan menganggarkan pembangunan TPS3R minimal sebesar Rp 500 juta yang diajukan ke Pemkot Batu.
"Tetapi, dari anggaran tersebut ternyata baru disetujui Rp 200 juta melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Untuk lokasi pembangunannya ya di TPS Patok ini dengan dimensi lebar 17 meter kali 26 meter itu sebesar Rp 500 juta," ungkapnya.
Perlunya dibangun TPS3R, menurutnya, selama ini tercatat produksi sampah warga masyarakat di Kelurahan Sisir dari 6.969 Kepala Keluarga di 13 RW dan 72 RT sebesar 20 ton perbulannya.
Produksi sampah itu, kuotanya terbesar se-Kota Batu. Nomor dua, Kelurahan Temas sebesar 15 ton perbulan, nomor tiga Kelurahan Ngaglik 13 ton perbulan.
"TPS3R ini sangat dibutuhkan untuk mengolah sampah secara mandiri. Nantinya pun TPS3R ini untuk warga masyarakat Kelurahan Sisir," tuturnya.
Meski demikian, dari pengajuan pembangunan TPS3R ternyata yang disetujui masih Rp 200 juta. "Jadi yang disetujui oleh Pemkot Batu melalui leading sektor Dinas Lingkungan Hidup hanya Rp 200 juta. Nanti, lewat PAK," ujarnya.
Dari pengajuan Rp 500 juta yang turun menjadi Rp 200 juta, Lurah Sisir Vyata Aria Pranaka akan mempergunakan semampunya.
"Kalau anggaran Rp 200 juta berarti cukup untuk hanggar dan tempat pemilah sampah. Tentunya, anggaran itu kita gunakan secukupnya," jelasnya.
Namun, saat ditanya besaran dari sisa anggaran Rp 300 juta untuk mencukupi pengajuan anggaran sebesar Rp 500 juta dan kapan akan diberikan, dirinya mengaku masih belum mengetahui.
"Untuk sisanya yang Rp 300 juta dari anggaran yang diajukan. Namun kami masih belum mengetahui. Tapi, yang terpenting dan pasti kita pergunakan saja secukupnya untuk TPS3R," pungkasnya.
Read more info "Atasi Permasalahan Sampah, Lurah Sisir Bentuk Tim Patroli dan Relawan Sekaligus Beri Insentif" on the next page :
Editor :Puspita