Pameran Seni Grafis SAPA ARUH bertajuk EcoEgo Digelar di Galeri Raos Pondok Seni Kota Batu

Pameran Seni Grafis
Di tempat yang sama, Dosen Antropologi Universitas Brawijaya (UB) Malang Hatib Abdul Kadir, Ph.D menyampaikan, begitupula yang dihadirkan dalam entitas lingkungan di Kota Wisata Apel ini. Pendekatan seni juga berpendapat, bahwa seni tidak pernah dapat berdiri sendiri, atau terpisah dengan lingkungannya.
"Oleh karena itu, seni tidak dapat dipandang dari sisi estetika saja, melainkan harus mengaitkannya dengan dunia sekitar dimana ia berada," tukasnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa otokritik untuk membangun dan saling bersinergi untuk menyadarkan masyarakat agar dapat beretika dengan lingkungan alamnya.
"Maka pergerakan nyata dari para seniman grafis di Indonesia, sebagai perwujudan meneruskan pergerakan seni untuk rakyat secara masif di Indonesia, yang dulu dapat dilihat dari karya poster sebagai alat perjuangan dari tahun 1945 hingga sekarang," tandas Hatib Abdul Kadir.
Sebagai informasi, pameran "SAPA ARUH" diikuti baik secara personal maupun komunitas grafis sebanyak 42 seniman dan seniwati grafis membuat karya seni poster grafis dan dipamerkan di Galeri Raos Kota Batu, dari 24 Agustus hingga 1 September 2022.
Pergerakan ini tidak berhenti sudah dalam sebatas karya seni poster-grafis dengan teknik cetak tinggi saja, rangkaian acara untuk mendiseminasikan pemikiran dan teknik seni grafis pun digelar kegiatan workshop cukil untuk anak SMA/sederajat pada Sabtu 27 Agustus 2022 dan Workshop cukil reduksi untuk umum pada Minggu 28 Agustus 2022.
Read more info "Pameran Seni Grafis SAPA ARUH bertajuk EcoEgo Digelar di Galeri Raos Pondok Seni Kota Batu" on the next page :
Editor :Puspita